Webinar dan dialog "Capaian Kerjasama MARI dan FCFCOA dalam Peningkatan Akses Keadilan” Secara Daring

 

Koto Baru | pa-kotobaru.go.id

Koto Baru (26/9) –Mahkamah Agung Republik Indonesia bekerjasama dengan Family Court of Australia (FCoA) yang difasilitasi oleh Australia-Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2) menyelenggarakan Webinar dan dialog dengan topik  "Capaian Kerjasama MARI dan FCFCOA dalam Peningkatan Akses Keadilan" pada Selasa, 26 September 2023 pukul 13.30-16.30 WIB melalui zoom meeting.

Bertempat di Ruang Media Center PA Koto Baru, Pengadilan Agama Koto Baru turut serta mengikuti Webinar tersebut yang dihadiri Wakil Ketua Pengadilan Agama Koto Baru Ibu Nidaul Husni, S.HI, M.H dan Aparatur Pengadilan Agama Koto Baru.

 

Prof Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H. (Ketua Mahkamah Agung RI) membuka acara dan sekaligus memberikan sambutan. Federal Circuit and Family Court of Australia (FCFCoA) adalah salah satu mitra pembaruan terpenting Mahkamah Agung RI dalam memperkuat akses keadilan khususnya untuk perempuan dan anak. Kerjasama antara Mahkamah Agung dan FCFCOA berlangsung sejak tahun 2004 dipayungi oleh Nota Kesepahaman yang terakhir kali di tandatangani pada Desember 2020. Sejumlah program dan kegiatan telah terlaksana dalam kerangka kerjasama tersebut, di antaranya adalah pertukaran pengetahuan mengenai penanganan perkara perempuan berhadapan dengan hukum, pencegahan perkawinan anak, penguatan akses bagi penyandang disabilitas, serta penguatan peran dan kepemimpinan Hakim Perempuan.

Selanjutnya, sambutan oleh The Hon Justice Suzy Christie sebagai perwakilan dari Family Court of Australia menyampaikan bahwa banyak sekali yang dapat dipelajari dari webinar ini terkait Capaian Kerjasama MARI dan FCFCOA dalam Peningkatan Akses Keadilan.

 

Terdapat 2 pembicara dalam webinar dan dialog tersebut yaitu H. Bambang Myanto, S.H, M.H (Dirjen Badilum Mahkamah Agung RI) terkait Praktik Baik di Pengadilan Negeri dan H. Bambang Hery Mulyono, S.H, M.H (Plt. Dirjen Badilag Mahkamah Agung RI) terkait Praktik Baik di Pengadilan Agama.

Terakhir acara dilanjutkan tanggapan tanggapan beberapa peserta webinar dan dialog tersebut.