Webinar Peran Kepemimpinan Hakim Perempuan Dalam Peradilan Di Indonesia, Malaysia Dan Australia
Koto Baru, Kamis 15 April 2021
WEBINAR PERAN KEPEMIMPINAN HAKIM PEREMPUAN
DALAM PERADILAN DI INDONESIA, MALAYSIA DAN AUSTRALIA
Koto Baru, 15 April 2021. Hakim Pengadilan Agama Koto Baru mengikuti webinar secara virtual melalui aplikasi Zoom meeting. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Mahkamah Agung bekerjasama dengan Australia Indonesia Partnership For Justice 2 (AIPJ2), yang membahas tentang Peran Kepemimpinan Hakim Perempuan Dalam Peradilan Di Indonesia, Malaysia Dan Australia. Kegiatan webinar ini dimulai pada Pukul 09:00 dan berakhir pada pukul 12:45 WIB.
Dalam Pembukaan sekaligus sebagai penyampai pidato kunci dari kegiatan ini, Bapak Prof. Dr Takdir Rahmadi., S.H.,L.LM menyampaikan bahwa perempuan yang berprofesi sebagai hakim sangat penting untuk memahami perspektif gender yang berkembang sehingga dalam penerapan keputusan-keputusannya juga memperhatikan aspek itu. Untuk itu perlu pula didorong dengan penguatan kapasitas hakim-hakim perempuan yang kedepannya akan menjadi pimpinan. Mahkamah Agung sendiri melalui badan diklat Kumdil telah melakukan pembinaan-pembinaan, pelatihan-pelatihan dan diklat pasca lahirnya PERMA No. 3 tahun 2017 tentang perempuan berhadapan dengan hukum.
Kemudian Sebagai hakim perempuan yang terpenting adalah integritas dan memahami kode etik profesi yang diemban. Perempuan tidak harus mengenyampingkan rasa sensitive gendernya ketika menghadapi suatu profesi, namun perempuan bisa memanfaatkan sensitifitas gender tersebut demi tegaknya nilai-nilai hukum ditengah masyarakat terutama yang berkaitan dengan perempuan. Demikian pesan dari pimpinan Mahkamah Agung Malaysia The Hon Tengku Maimun Tuan Mat selaku pembicara dalam webinar ini. Adapun yang terjadi di Australia menurut The Hoon Justice Judy Ryan perempuan tidak terlalu berminat berprofesi di bidang hukum karena, cuti hamil, kebijakan dalam memberikan kasus-kasus kompleks kepada perempuan, hubungan dengan hakim senior tentang siapa yg lebih layak menduduki jabatan tertnggi sebagai hakim, namun untuk saat ini Australia telah berbenah dan memiliki kemajuan yang signifikan. Beliau juga mengucapkan terimakasih kepada Indonesia khususnya MA, AIPJ2 telah mengadakan diskusi, seperti webinar ini. Kegiatan Diakhiri dengan memberikan kesempatan kepada 3 (tiga) orang hakim yang menjadi penanggap dan membagikan pengalaman serta kiat-kiatnya sebagai hakim perempuan sebagai pimpinan.