Anak Sebagai Aset Dunia Dan Akhirat Orang Tua
Koto Baru, Kamis 22 April 2021
Anak Sebagai Aset Dunia Dan Akhirat Orang Tua
Koto Baru, Kamis 22 April 2021, salah satu Hakim Pengadilan Agama Koto Baru memberikah tausiyahnya di mushala Muthmainnah Pengadilan Agama Koto Baru. Kegiatan tausiyah ini rutin diadakan selama bulan suci Ramadhan guna memperoleh keberkahan Ramadhan.
Dalam tausiyahnya, Bapak Yulis Edward, S.H.I menyampaikan tentang kehadiran anak sebagai aset dunia dan akhirat kedua orang tuanya. Memiliki seorang anak adalah dambaan semua para orang tua. Tak sedikit orang tua yang meneteskan air mata ketika buah hatinya terlahir dan banyak juga yang meneteskan air mata menunggu kehadiran buah hati di tengah-tengah keluarga mereka. Akan tetapi apakah kehadiran anak dalam keluarga sudah benar-benar menjadi aset bagi kedua orang tuanya?, Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, yang artinya :”Apabila manusia meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali tiga hal, shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendoakan orang tuanya”.
Anak yang shalih adalah investasi jangka panjang yang tak ternilai harganya, baik dunia maupun akhirat. Dari anak shalih-lah antara lain orang tua akan mendapatkan aliran pahala yang abadi. Oleh sebab itu penting sekali untuk memilih pendidikan yang terbaik bagi anak guna menyiapkan bekal ilmu dan pengetahuan yang baik bagi anak dengan cara memberikan contoh yang baik, memasukkan anak ke pesantren agar membentuk karakter anak yang tangguh, dan bertaqwa. Allah SWT berfirman dalam surat An-nisa’ ayat 9 yang berbunyi:
وَلۡيَخۡشَ الَّذِيۡنَ لَوۡ تَرَكُوۡا مِنۡ خَلۡفِهِمۡ ذُرِّيَّةً ضِعٰفًا خَافُوۡا عَلَيۡهِمۡ ۖفَلۡيَتَّقُوا اللّٰهَ وَلۡيَقُوۡلُوا قَوۡلًا سَدِيۡدًا
Artinya: “Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.”
Orang yang telah mendekati akhir hayatnya diperingatkan agar janganlah meninggalkan anak-anak atau keluarga yang lemah terutama tentang kesejahteraan hidup mereka di kemudian hari. Untuk itu selalu bertakwa dan mendekatkan diri kepada Allah, selalu berkata lemah lembut, terutama kepada anak yatim yang menjadi tanggung jawab mereka. Perlakukanlah mereka seperti memperlakukan anak kandung sendiri.
Semoga yang telah dikaruniai keturunan bisa menjadi orang tua yang tidak hanya mempersiapkan bekal dunia akan tetapi juga akhirat untuk anak-anaknya sehingga bisa mendoakan kita setelah tiada. Amiin.