Koto Baru, Senin 3 Mei 2021

4 PANGKAL PERSOALAN MANUSIA

Koto Baru, Senin 03 Mei 2021, Panitera Muda Gugatan Pengadilan Agama Koto Baru memberikan tausiyahnya di mushala Muthmainnah Pengadilan Agama Koto Baru. Ini merupakan tausiyah rutin selama bulan suci Ramadhan tepatnya di Ramadhan yang ke 21 (dua puluh satu) dan semoga kita bisa memanfaatkan sisa bulan Ramadhan yang tinggal menghitung hari ini dengan ibadah dan penuh ketakwaan pada Allah S.W.T.

Dalam tausiyahnya, Panmud gugatan yang lebih akrab dipanggil “Bunda” oleh teman-teman kantor menyampaikan tentang ada 4 (empat) perkara yang menjadi pangkal masalah kehidupan manusia, yaitu:

1. Hati yang tidak lagi khusyu’ artinya dalam ibadahnya, manusia tersebut tidak bisa meninggalkan urusan dunianya sehingga ibadah yang dilakukannya tidak lagi khusyu’ karena telah hilangnya rasa takut kepada Allah. Orang dengan tipe seperti ini, tidak akan merasakan lagi bagaimana nikmatnya beribadah kepada Allah S.W.T;
2. Ilmu yang tidak bermanfaat artinya orang dengan tipe yang kedua ini akan menghalalkan segala cara untuk memperoleh kesenangan dunianya, ilmu yang didapat tidak lagi menjadi perisai untuk membedakan apa yang seharusnya diperbuat dan tidak;
3. Nafsu yang tidak pernah merasa puas, artinya orang dengan tipe seperti ini selalu merasa tidak cukup dengan nikmat yang telah Allah berikan, seperti telah memiliki 2 (dua) unit mobil, masih tetap ingin membeli mobil terbaru hanya demi memenuhi gaya hidup;
4. Do’a yang tidak lagi didengar oleh Allah, orang dengan tipe ini adalah orang yang paling merugi dan diibaratkan dengan penyakit dengan kondisi stadium akhir yang sangat mematikan, yakni do’anya tidak lagi didengar oleh Allah apalagi diijabah.

Jika keempat ini terjadi pada manusia, maka manusia tersebut akan tinggal dimana, Bumi mana yang mau menerima kita lagi dan langit mana tempat kita berteduh, jika do’a kita tidak didengar lagi oleh Allah?.

Manusia seperti ini digambarkan oleh Allah dalam Q.s An-Nuur ayat 40 yang artinya “Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, kemudian diatasnya ombak pula, diatasnya lagi awan gelap gulita yang tindih menindih, apabila ia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya dan barang siapa yang tidak diberi petunjuk oleh Allah, tiadalah dia memiliki cahaya sedikitpun”.

Semoga kita tidak termasuk kedalam 4 (empat) kategori di atas, dan kita bisa memanfaatkan momentum Ramadhan ini untuk mendapat petunjuk (Nuur)Nya, Amiin.