Webinar Sosialisasi Gugatan Mandiri Dan E-Court
Kab. Solok, Rabu 29 September 2021
WEBINAR SOSIALISASI GUGATAN MANDIRI DAN E-COURT
Rabu, 29 September 2021. Bertempat di ruang media center Pengadilan Agama Koto Baru, Ketua, Wakil Ketua serta Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Koto Baru mengikuti kegiatan Webinar Sosialisasi Gugatan Mandiri dan E-Court: Meningkatkan Akses Keadilan dan Layanan Keadilan bagi Paralegal, Perempuan dan Penyandang Disabilitas secara daring melalui aplikazi zoom. Pembinaan ini dilaksanakan dalam rangka peningkatan layanan dan kemudahan akses pengadilan khususnya penggunaan e-court dan gugatan mandiri bagi perempuan, anak dan penyandang disabilita. Webinar ini terselenggara berkat kerjasama Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia dengan Australia-Indonesia Partnership for Justice 2 (AIPJ2).
Webinar yang dipandu oleh M. Natsir Asnawi, S.H.I., M.H., (Hakim Yustisial Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia) ini menghadirkan 3 (tiga) pemateri yaitu Dr. Dra. Nur Djannah Syaf, S.H., M.H., (Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama), Dr. H. Suhartono, S.Ag., S.H., M.H., (Ketua PA Kabupaten Malang) dan Mahfudz, S.Kom., M.Eng., (Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan). Sebelum pemateri menyampaikan materinya, Dirjen Badilag Dr. Drs. Aco Nur, S.H., M.H., menyampaikan pidato kunci sekaligus pembukaan acara webinar tersebut. Akses terhadap keadilan bagi kelompok masyarakat rentan (masyarakat kurang mampu, perempuan dan anak, masyarakat daerah terpencil, disabilitas) merupakan salah satu dari 8 (delapan) program prioritas Ditjen Badilag. Cakupan akses terhadap keadilan tersebut di antaranya dalam hal aksesibilitas biaya berperkara, fasilitas kantor pengadilan serta layanan pengadilan. Ditjen Badilag telah melahirkan berbagai inovasi dalam melayani akses terhadap keadilan bagi masyarakat rentan sehingga keterbatasan tidak menjadi penghalang untuk mendapatkan keadilan. Hal ini sesuai dengan slogan inovasi Ditjen Badilag “Inovasi untuk Kesetaraan”.